Bab 191 : KEUTAMAAN SHALAT BERJAMAAH | 19 Safar 1443H
Kajian Ahad Masjid Alburhan
26/09/21M–19 Safar 1443H
Oleh Ustadz Muhammad Qosim Lc
Bab 191
KEUTAMAAN SHALAT BERJAMAAH
Hadits No. 1064
1064 – عن ابن عمر رض الله عنها أن رسول الله صل الله عليه وسلم قال: صلاة الجماعة أفضل من صلاة الفذ بسبع وعشرين درجة. (متفق عليه)
- Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah pernah bersabda: “Shalat berjamaah itu lebih utama 27 derajat daripada shalat sendirian.” (Muttafaq ‘alaih).
Hadits No. 1065
1065 – وعن أبي هريرة رض الله عنه قال: قال رسول الله صل الله عليه وسلم: صلاة الرجل في جماعة تضعف على صلاته في بيته وفي سوقه
خمسا وعشرين ضعفا، وذلك أنه إذا توضأ فأحسن الوضوء، ثم خرج إلى المسجد، لا يخرجه إلا الصلاة، لم يخط خطوة إلا رفعت له بها درجة، وحطت عنه بها خطيئة، فإذا صلى لم تزل الملائكة تُصلى عليه ما دام في مصلاه، مالم يحدث، تقول: اللهم صل عليه، اللهم ارحمه. ولا يزال في صلاة ما انتظر الصلاة.
(متفق عليه. وهذا لفظ البخاري)
- Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah bersabda: “Shalat seseorang dengan berjamaah membuat pahalanya berlipat ganda daripada shalat di rumah dan di pasarnya dua puluh lima kali lipat. Hal itu, bahwa apabila dia berwudhu dengan bagus, lalu pergi ke masjid hanya bertujuan untuk shalat, maka setiap langkahnya diangkat satu derajat baginya, dan digugurkan satu dosanya. Apabila dia telah melakukan shalat, maka para Malaikat mendoakan rahmat dan istighfar baginya, selagi dia tetap di tempat shalatnya, selagi dia belum berhadas. Para Malaikat itu mengucapkan: ‘Wahai Allah! Limpahkanlah shalawat kepadanya. Wahai Allah! Rahmatilah dia.’ Dan orang itu masih saja tercatat di dalam shalat, selama dia menunggu shalat.” (Muttafaq ‘alaih. Ini lafazh al-Bukhari).
Penjelasan dan syarah hadits ini terdapat pada hadits nomor (10) dalam bab (1): “Ikhlas”.
Mereview
KANDUNGAN HADITS
- Sholat sendirian di rumah atau di pasar itu diperbolehkan. Seandainya tidak diperbolehkan, niscaya ia tidak akan diberikan tingkatan pahala.
- Sholat di masjid pasar telah disyariatkan.
- Sholat berjamaah lebih utama daripada sholat sendirian dengan pahala 20 derajat lebih.
- Keikhlasan sangat diperhitungkan dalam realisasi pahala yang besar.
Terdapat pada kata
(لا يخرجهالا الصلاة) - Diantara tugas para malaikat adalah mendoakan orang orang mukmin dan memohonkan ampunan bagi mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
اَلَّذِيْنَ يَحْمِلُوْنَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهٗ يُسَبِّحُوْنَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُوْنَ بِهٖ وَيَسْتَغْفِرُوْنَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۚ رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَّحْمَةً وَّعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِيْنَ تَابُوْا وَاتَّبَعُوْا سَبِيْلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيْمِ
(Para malaikat) yang memikul ʻArasy dan yang berada di sekelilingnya selalu bertasbih dengan memuji Tuhannya, beriman kepada-Nya, dan memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman. (Mereka berkata,) “Wahai Tuhan kami, rahmat dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu. Maka, berikanlah ampunan kepada orang-orang yang bertobat serta mengikuti jalan-Mu dan lindungilah mereka dari azab (neraka) Jahim.
(Gāfir [40]:7)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
رَبَّنَا وَاَدْخِلْهُمْ جَنّٰتِ عَدْنِ ِۨالَّتِيْ وَعَدْتَّهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَاَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ ۗاِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُۙ
Wahai Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka serta orang yang saleh di antara nenek moyang, istri, dan keturunan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
(Gāfir [40]:8)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَقِهِمُ السَّيِّاٰتِۗ وَمَنْ تَقِ السَّيِّاٰتِ يَوْمَىِٕذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهٗ ۗوَذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ ࣖ
Lindungilah mereka dari keburukan. Siapa yang Engkau lindungi dari keburukan pada hari itu, sungguh, Engkau telah menganugerahkan rahmat kepadanya. Itulah kemenangan yang agung.”
(Gāfir [40]:9)
- Dianjurkan menunggu sholat sampai datang waktu sholat berikutnya.
- Dianjurkan bagi seorang muslim untuk senantiasa dalam keadaan suci (berwudhu).
Hadits ke 1066.
وعنه قال: أتى النبي صلى الله عليه وسلم رجل أعمي، فقال: يا رسول الله، ليس لي قائد يقودني إلى المسجد، فسأل رسول الله صلى الله عليه وسلم أن يرخص له فيصلي في بيته، فرخص له، فلما ولى دعاه فقال له: ”هل تسمع النداء بالصلاة؟ ” قال نعم، قال: ”فأجب” ((رواه مسلم)).
Dari Abu Hurairah, ia pernah menuturkan: “Pernah seorang laki-laki buta datang kepada Nabi berkata: Wahai Rasulullah! Saya tidak mempunyai seseorang untuk menuntun ke masjid mengerjakan shalat berjamaah.’ Lalu orang ini memohon keringanan untuk dapat mengerjakan shalat di rumah. Pada mulanya beliau memberikannya keringanan. Setelah pergi tidak begitu jauh, beliau memanggilnya lagi, lalu bertanya: ‘Apa kamu mendengar panggilan shalat?” Jawab orang itu: ‘Ya.’ Beliau bersabda: ‘Kalau begitu, penuhilah panggilan itu.” (HR. Muslim).
Kandungan hadits.
- Shalat dengan berjamaah wajib bagi setiap orang yang mampu datang ke masjid, walau dia buta dan tidak mendapatkan seseorang untuk menuntunnya.
- Untuk mendapatkan jawaban yang benar, maka perlu pertanyaan spesifik dan jelas.
1067 – وعن عبد الله – وقيل: عمرو بن قيس المعروف بابن أم مكتوم المؤذن رضي الله عنه أنه قال: يارسول الله إن المدينة كثيرة
الهوام والسباع. فقال رسول الله صل الله عليه وسلم: تسمع حي على
الصلاة، حي على الفلاح؛ فحيهلًا.
(رواه أبو داود بإسناد حسن. ومعنى ((حيهلا)): تعال).
Dari Abdullah-Disebutkan bahwa nama perawi ini adalah Amr bin Qays yang dikenal dengan nama Ibnu Ummi Maktum al-Muadzin – bahwasanya dia berkata: “Wahai Rasulullah! Sesungguhnya Madinah ini banyak binatang-binatang berbisa dan binatang-binatang buasnya.” Kemudian Rasulullah bersabda: “Kamu mendengar panggilan shalat yaitu hayya alash shalâh, hayya ‘alal falâh. Karena itu, penuhilah!” (HR. Abu Dawud, dengan isnad hasan). Arti “Hayya halan: Kemarilah.”
Walhamdulillah rabbil a’lamin
Semoga bermanfaat….